Kita dulu patut bangga dengan adanya televisI yang mengusung idealisme yaitu mentasbihkan diri sebagai televisi pendidikan di negeri ini. Tapi lambat laun ternyata televisI tersebut berubah dan tak ada bedanya dengan stasiun televisi lainnya.Masih untung ada TV News dinegeri ini yang bagaimana pun patut kita acungi jempol.keberadaannya.
Kalau kita perhatikan, stasiun – stasiun televisi di negeri ini kebanyakan menampilkan acara yang sifatnya hanya hiburan tanpa ada pesan moral didalamnya. Kasus tayangan Smack Down yang akhirnya mengakibatkan jatuhnya korban. Kemudian kasus yang dimuat Harian Republika tanggal 7 Desember 2006 tentang sikap sadis seorang anak yang tega membunuh teman sepermainannya dengan cara yang tidak masuk akal. Hal itu disinyalir karena anak tersebut sering melihat tayangan sinetron-sinetron yang diakui atau tidak unsur edukasinya nol. Yang ditampilkan dalam sinetron-sinetron kebanyakan hanyalah tentang percintaan, perselingkuhan, penyiksaan, sadisme, hedonisme dan tindakan-tindakan yang sebenarnya absurd untuk dijadikan tontonan pada jam tayang semua umur. Lihatlah anak-anak sekolah dari SD sampai dengan SMA yang dewasa ini sudah menjadi “generasi sinetron” dengan
0 komentar:
Posting Komentar