Jumat, 12 Juni 2009

TENTANG KASUS PRITA

0 komentar
Sebenarnya kasus Prita itu adalah sesuatu yang biasa. Kita tidak puas terhadap sesuatu dan merasa janggal, maka kita berhak untuk mengungkapkannya. Di oran-koran ada rubrik surat pembaca, yang jelas itu sangat terbuka. Ana sendiri pernah menulis di surat pembaca tentang ketidakseimbangan media dalam menayangkan kasus Tibo cs dan Imam samudra cs. Tidak ada masalah, cuman di tataran bawah komando keamanan sempat mencurigai ana, tapi sampai saat ini ana masih sehat wal afiat. Ditambah lagi ketika ana mengundang Ust. Abu Bakar Ba'asyir ke perumahan, banyak sekali intel yang datang ke rumah. Dan sekali lagi ana mengucapkan Alhamdulillah karena ana masih selamat sampai detik ini.
Mungkin tanggapan dari rumah sakit omni internasional terlalu over acting dalam menanggapi kasus ini. Biasa sajalah, toh cuman keluhan pasien, anda punya hak jawab. so, silahkan menjawab. OK!

Kamis, 04 Juni 2009

TAYANGAN TELEVISI INDONESIA, Dimana Unsur Pendidikanmu?

0 komentar
Kita dulu patut bangga dengan adanya televisI yang mengusung idealisme yaitu mentasbihkan diri sebagai televisi pendidikan di negeri ini. Tapi lambat laun ternyata televisI tersebut berubah dan tak ada bedanya dengan stasiun televisi lainnya.Masih untung ada TV News dinegeri ini yang bagaimana pun patut kita acungi jempol keberadaannya.

Kalau kita perhatikan, stasiun – stasiun televisi di negeri ini kebanyakan menampilkan acara yang sifatnya hanya hiburan tanpa ada pesan moral didalamnya. Kasus tayangan Smack Down yang akhirnya mengakibatkan jatuhnya korban. Kemudian kasus yang dimuat Harian Republika tanggal 7 Desember 2006 tentang sikap sadis seorang anak yang tega membunuh teman sepermainannya dengan cara yang tidak masuk akal. Hal itu disinyalir karena anak tersebut sering melihat tayangan sinetron-sinetron yang diakui atau tidak unsur edukasinya nol. Yang ditampilkan dalam sinetron-sinetron kebanyakan hanyalah tentang percintaan, perselingkuhan, penyiksaan, sadisme, hedonisme dan tindakan-tindakan yang sebenarnya absurd untuk dijadikan tontonan pada jam tayang semua umur. Lihatlah anak-anak sekolah dari SD sampai dengan SMA yang dewasa ini sudah menjadi “generasi sinetron” dengan gaya berpakaian dan tingkah laku seperti pada sinetron. Mau dikemanakan generasi muda negeri ini yang akan hidup tanpa idealisme. Mungkinkah the lost generation akan terjadi dimana generasi mudanya sudah tidak memegang lagi nilai-nilai agama dan moralitas yang dahulu sangat dibanggakan dan menjadi ciri khas bangsa ini. Apakah para pengelola stasiun televisi tidak mempunyai seberkas nurani (selain hanya mencari uang) untuk menayangkan acara-acara yang berbobot dan syarat dengan nilai-nilai moralitas yang sangat diperlukan bagi negeri yang sedang sakit ini? Wallahu a’lam.

MENGIKUTI KEBIASAAN KAUM KUFFAR

0 komentar

Rasulullah bersabda: “Man tasabbaha biqaumin fahuwa minhum” Barang siapa meniru-niru perbuatan suatu kaum maka dia termasuk didalamnya.

Hadis di atas benar-benar pas untuk mengingatkan kepada kaum muslimin yang terkadang sudah tidak bisa lagi membedakan antara perbuatan kuffar dan yang sesuai syar’i. Terlebih lagi bagi generasi muda kita yang hanyut dalam lingkaran globalisasi yang menghempaskan baju moralitas dan nilai-nilai keagamaannya.

Inilah sebenarnya yang diinginkan oleh musuh-musuh Islam, dimana umat Islam tetap beragama Islam tetapi dalam praktek kehidupan sehari-hari mereka cenderung tidak Islami alias sudah terkooptasi dengan budaya kuffar atau budaya barat.

Beberapa hal di bawah ini semoga bisa mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu:

  1. Kalender

Tanpa kita sadari ternyata kita telah mengikuti kalender budaya pagan yang jelas-jelas sesat. Mengapa kita tidak membiasakan diri untuk menggunakan kalender hijriyah yang jelas-jelas dihasilkan oleh consensus para sahabat Rasul.

  1. Ulang Tahun

Ulang tahun kita, anak-anak kita sering dengan perayaan, tiup lilin, nyanyi yang itu jelas-jelas mengadopsi budaya kaum Nasrani.

  1. Pakaian

Hal inilah yang cukup memprihatinkan. Anak-anak muda muslim cenderung malu untuk memakai baju muslim yang menutup aurat. Mereka mengorbankan keyakinan agamanya demi mode yang terkadang jauh dari nilai moralitas maupun nilai Islam.

  1. Perayaan Valentine

Perayaan yang sudah mendarah daging di kalangan anak muda. Hari Kasih Sayang yang sebenarnya jika kita telusuri sejarahnya maka kita akan mengelus dada seraya beristighfar. Santa Valentine seorang tokoh yang sebenarnya nilai-nilai luhurnya masih dipertanyakan dalam sejarah, tapi kini disanjung-sanjung, bahkan jenazahnya dipeti emaskan dan diziarahi kaum Nasrani.

  1. Perilaku Makan

Tanpa kita sadari dalam makan dan minum kita telah memperturutkan gaya hidup tanpa mempertimbangkan darimana makanan dan minuman itu berasal.

  1. Televisi

Kita tidak sadar kalau kehadiran barang satu ini telah mengakibatkan perubahan pada perilaku kita, anak kita dan juga perubahan pola pikir kita. Kita dan anak-anak kita menjadi malas untuk membaca buku, mengkaji ilmu agama hanya karena tontonan yang disuguhkan didepan mata kita. Bahkan survey membuktikan bahwa pengaruh tayangan kekerasan TV terhadap anak sangat signifikan.

Christian Science Monitor (CSM) Amerika pada tahun 1996 melakukan survey terhadap orang tua yang mempunyai anak usia 2-17 tahun hasilnya; 56 % sangat mempengaruhi, 26 % mempengaruhi, 5 % cukup mempengaruhi, 11 % tidak mempengaruhi.

Demikian beberapa hal yang mungkin intensitas imitasi kita paling tinggi terhadap kebiasaan kaum kuffar. Kalau kita mau mengerti dan menyadari bahwa kaum kuffar akan senantiasa menghancurkan Islam dengan cara halus dan tanpa kita sadari karena mereka selalu ingat akan kekalahan pada masa Perang Salib, sehingga mereka tidak akan terang-terangan menghantam Islam secara frontal. Mereka meminjam kata teroris, Jamaah islamiyah dan berbagai gerakan yang sebenarnya adalah scenario dari mereka sendiri. Sejak dari Snouck Horgronye sampai dengan Sydney Jones adalah orang-orang yang sengaja ditanam untuk mengobok-ngobok umat ini. Tinggal bagaimana kita menyikapi semua ini. Akankah kita hancur dan kalah tanpa melakukan perlawanan sedikitpun? Wallahua’lam.

Followers

 

FORUM KIBLAT. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com